Sabtu 13 Jan 2018 00:19 WIB

Penyerapan Gabah Petani tak Maksimal di Magelang

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Petani memasukan gabah kedalam karung saat acara Panen Raya dan Serap Gabah Petani di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin (20/3).
Foto: Republika/Prayogi
Petani memasukan gabah kedalam karung saat acara Panen Raya dan Serap Gabah Petani di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beras kualitas baik membuat produksi gabah petani di Kabupaten Magelang tidak terserap Bulog dengan baik. Alasannya, harga yang ditawarkan pemerintah tidak sesuai untuk beras yang dihasilkan petani Magelang.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Wijayanti mengatakan, harga beras di Kabupaten Magelang tidak pernah di bawah Rp 4.000 per kilogram (kg) Gabah Kering Panen (GKP) lantaran kualitas yang dihasilkan merupakan premiun. "Kita enggak pernah jual di bawah Rp 4.000. Meskipun pada musim apapun. Sudah Rp 6.000 per kg GKP di petani," ujarnya, Jumat (12/1).

Harga pembelian yang ditetapkan pemerintah sendiri berada di angka Rp 3.700 per kg. Ia melanjutkan, beras asal Magelang terkenal enak dan pulen. Untuk harga beras asal Magelang kualitas premium dijual dengan harga Rp 12 ribu per kg. Sementara Rp 10.800 per kg untuk beras kualitas medium.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Gemah Ripah di Desa Pagersari, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang Ahmad Saleh mengatakan, pihaknya banyak memilih menjual hasil panen ke Jakarta, Surabya dan Kalimantan. Produksi tersebut bahkan diakui Saleh tidak mencukupi permintaan beras yang datang ke Gapoktan ini. "Ini saja masih kurang-kurang," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement